Post Image

Vini merupakan fashion brand karya Vini Alya Hapsari seorang fashion designer muda lulusan LaSalle College Jakarta tahun 2019, yang kiat berinovasi dengan konsep desain menggunakan wastra Indonesia.

Beberapa koleksinya merupakan hasil kolaborasi dengan galeri batik asal daerahnya yaitu Kota Bogor dan dipersembahkan dalam acara pemerintah setempat seperti konferensi Summit Asia Pacific Cities Alliance for Tobacco Control and NCDs Prevention (APCAT) ke-4, Mojang Jajaka Kota Bogor & Jawa Barat 2019, serta Pekan Kerajinan Jawa Barat 2019. Hal tersebut merupakan upaya Vini untuk mempromosikan batik khas Bogor kepada ruang yang lebih luas lagi.

Melalui koleksinya dengan pemakaian wastra tenun Dayak khas Kalimantan, Vini berhasil menjadi finalis Indonesia Young Fashion Design Competition (IYFDC) 2019, mewakili Kota Bogor yang merupakan show pertamanya dipanggung IFW. Oleh sebab itu, Vini dapat melewati tahap kurasi untuk menjadi anggota APPMI Millenial pada awal tahun 2020 dan ikut pada penyelenggaraan show Road To IFW 2020 dengan menampilkan salah satu look berkonsep sustainable fashion miliknya.

Pada Virtual Show IFW 2020 kali ini, Vini menampilkan koleksi berjudul “Eco Festive” yang merupakan pengembangan dari konsep sustainable pada show Road To IFW 2020 lalu. Dengan koleksi “Eco Festive,” Vini memiliki pesan yang ingin disampaikan yaitu tentang mendukung sesama wanita untuk berani menyuarakan pendapatnya dengan jujur, menjadi wanita yang saling menguatkan dan mendengarkan tetapi tidak membiarkan sebuah masalah membuatnya jatuh, wanita berkarakter yang dipenuhi dengan kebaikan, kemurahan hati, kasih sayang, integritas, serta kesediaan untuk menjadi mendiri dan percaya diri.

Pesan tersebut tersirat dalam koleksi yang mengambil inspirasi dari sosok Shri Devi yang dikenal sebagai dewi padi. Konon, Shri Devi dipercaya bertugas mengontrol pertumbuhan ladang padi yaitu makanan pokok rakyat Indonesia agar tumbuh dengan subur dan lancar diwilayah pulau Jawa dan Bali tepatnya kerajan Mataram, Majapahit dan Padjajaran. Karakternya yang kuat, murah hati dan berintegritaslah yang dijadikan inspirasi pada koleksi ini.

Alasan dibalik pemilihan lurik pewarna alami sebagai kain tradisional Indonesia yang diaplikasikan pada koleksi kali ini yaitu karena kain lurik biasa dipakai warga Yogyakarta pada saat upacara Munggah Lumbung. Upacara tersebut merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasih para petani kepada dewi padi karena telah menyuburkan ladang padi mereka sehingga musim panen berjalan dengan lancar.

Warna kain katun dan sutera bernuansa alami dengan hiasan payet kayu serta payet batu alam berwarna doff merupakan penggambaran bahwa sosok Shri Devi berasal dari alam yang indah. Selain itu, payet tersebut juga bertujuan untuk memberi kesan meriah sebagai bentuk dari kegembiraan merayakan setiap langkah wanita yang saling mengangkat dan mendukung satu sama lain.

Tunik, blouse, rok dan celana adalah hasil dari desain dengan pola yang meminimalisir sampah kain. Tambahan drapery pada bagian atasan agar mendapatkan bentuk yang lebih manis dan natural mencerminkan kelembutan sosok Shri Devi. Vini berharap siapapun yang memakai koleksinya ini dapat menyerap setiap energi kebaikan dan memancarkan kecantikan yang wanita Indonesia miliki.

Next
Poppy Dharsono Berharap IFW Virtual 2020 Bantu Pelaku Industri Fashion Siap Hadapi Era Normal Baru

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.