Berbeda dengan batik Jawa yang memiliki makna dan filosofi tertentu dibalik motifnya, batik Lampung lebih menunjukkan identitas daerah. Tak heran jika batik Lampung lebih banyak memakai motif dengan gambar ikon-ikon dari masing-masing wilayah, hal itu bertujuan untuk memperkenalkan budaya lewat batik.

Batik motif Lampung sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Dari sejarahnya motif Lampung diambil dari salah satu kain tenun inuh yang merupakan tenun khas Kabupaten Lampung Selatan. Tenun yang bermotif ornamen Lampung tersebut kemudian diadopsi dan diaplikasikan pada kain batik hingga sekarang.

Adopsi tenun inuh bukan hanya pada motif, melainkan juga warna-warna di dalamnya. Hingga akhirnya batik motif Lampung terus berkembang sampai saat ini. Bahkan, masing-masing kabupaten saat ini memiliki batik dengan coraknya masing-masing, mulai dari bunga atau buah kopi, lada, cengkih, dan lumba-lumba.

Desainer Laila Alkhusna atau akrab disapa Una pemilik brand “Batik Siger,” akan menampilkan lima koleksi pakaian ready to wear batik tulis motif Lampung berbahan belacu dengan warna soga klasik di gelaran Indonesia Fshion Week (IFW) Virtual 2020 nanti. Tema yang diusung oleh Una adalah “JAYASRI” yang berarti “Kemenangan yang Cemerlang”.

“Motif tapis, sembagi, cilugam yang tertoreh di atas kain belacu dengan warna soga klasik kali ini adalah menggambarkan, betapa Lampung adalah salah satu Daerah yang menjungjung tinggi budaya dan seni, warisan leluhur yang harus dipertahankan agar tetap abadi,” tegas Una.

Bagi Una keikut sertaaannya dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) Virtual 2020, kembali menegaskan visinya untuk memperkenalkan batik Lampung agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Indonesia Fashion Week (IFW) Virtual 2020 yang akan digelar pada tanggal 14-15 November 2020, akan menampilkan beragam koleksi dari para desainer lokal hingga mancanegara.